Ketika saya masih kecil, sekitar tahun 80-an, bila ibu menyuruh saya ke warung, beliau selalu membekali saya tas belanjaan. Di warung, pedagang membungkus apa saja memakai daun pisang, daun jati dan kertas. Bumbu dapur, bawang merah, bawang putih, lombok, bumbu pawon (rempah-rempah) dibungkus daun atau kertas.
Tempe dan tahu bacem dan segala macam gorengan serta lauk dibungkus dengan daun pisang atau daun jati. Kalau membeli sayur matang biasanya membawa rantang/wadah sendiri. Orang membeli dan mengkonsumsi telur masih jarang. Kalaupun membeli rata-rata maksimal 8 butir. Kalau untuk telur memang dibungkus memakai plastik.
Sampai di rumah bumbu tadi dimasukkan ke dalam besek (anyaman dari bambu), kertas dan daun dikumpulkan. Daun bisa dibuang di tempat sampah, sedangkan kertas bisa dibakar (ah, ini tidak menjaga lingkungan. Jangan mencoba/membiasakan membakar benda-benda)
Untuk pembelian beras, ada kertas khusus atau memakai karung bekas gandum. Orang membeli minyak goreng di warung juga minyak goreng curah, sehingga untuk wadah harus membawa sendiri. Dulu orang membeli minyak goreng juga tidak dalam jumlah banyak. Paling satu gayung, ukurannya 100 ml. Untuk menggoreng tempe, tahu, telur, gereh pethek. Tidak banyak orang yang membeli minyak dalam jumlah setengah sampai satu liter.
Ketika saya kecil dulu, orang menkonsumsi makanan hanya secukupnya dan tidak berlebihan. Orang juga tidak akan berbelanja berlebihan. Berbeda dengan orang sekarang. Semua bisa dibeli sekaligus dalam sebulan. Ada kulkas yang siap menampung sayur dan buah segar, telur, daging, dan lain-lain.
Alat makan piring, gelas dan mangkok masih dikuasai kaca (Bahasa Jawa: beling). Selain dari kaca juga dari aluminium, seperti piring blek, cangkir, teko. Sendok makan, sendok sayur (bahasa Jawa Irus), enthong dan suthil terbuat dari aluminium. Kalau di Yogyakarta, irus terbuat dari tempurung kelapa dengan pegangan bambu. Wadah makanan didominasi panci blirik (loreng-loreng hijau, coklat, atau biru), aluminium atau baja.
Ember terbuat dari seng atau karet. Tempat air, ada genthong, periuk (pengaron) terbuat dari tanah liat. Gayung disebut juga siwur terbuat dari tempurung kelapa dengan pegangan bambu.
00000
Sepuluh tahun kemudian, plastik mulai banyak dipakai orang. Untuk perabotan rumah tangga, mula-mula yang mulai memakai plastik adalah ember dan gayung. Piring dan tempat minum, nampan/baki, juga terbuat dari plastik. Produk daur ulang plastik membuat toko-toko, warung dan pasar dipenuhi aneka macam wadah dari plastik.
Kursi plastik, rak plastik (parahnya beberapa bulan yang lalu ada beras plastik, sungguh terlalu!), sepatu plastik. orang membeli satu gorengan saja pakai plastik. Roti satu (ukurannya sangat kecil) juga diberi wadah plastik. Wow, menjaga kebersihan dan biar sehat.
Tempe, daging, ikan, bumbu, sayur, buah, aneka minuman dan minuman wadahnya sebagian plastik. Belanjaan wadahnya plastik. Kalau dulu orang membeli barang, wadahnya/tasnya bawa sendiri kalau tidak membawa tas plastik biasanya kita harus beli. Kalau tidak beli berarti kita diberi tas bekas.
Sekarang tidak, warung kecil saja mengeluarkan tas plastik ongkosnya tidak dibebankan konsumen. Alasannya, tas plastik yang dikeluarkan sudah masuk dalam biaya produksi alias modal awal.
Lantas plastik yang sukar terurai ini menguasai dan mencemari lingkungan. Baik darat maupun air. Jangan tanya datanya dari mana, lihat saja di sekitar kita. Tidak perlu jauh-jauh dan butuh data kuantitatif.
Dengan alasan praktis, pemakaian plastik secara besar-besaran tidak dapat dicegah. Tapi kita bisa kok mengurangi penggunaannya. Mulailah dari keluarga kita. Kita memang tidak bisa meninggalkan plastik sama sekali, karena kita juga masih menggunakan benda/barang berasal dari plastik Coba dilihat isi dapur dan kamar mandi. Apakah benar-benar bebas dari plastik? Selamat, bagi Anda yang sudah bebas blas tak memakai barang/benda dari plastik.
Cek isi kulkas, kurangi pemakaian kantong plastik untuk wadah makanan/minuman (sebenarnya jangan menaruh makanan/minuman dalam plastik). Ingat, kantong plastik tidak sama dengan wadah plastik. Wadah plastik pemakaiannya bisa berulang-ulang dalam waktu lama (bisa dicuci). Kalau kantong plastik, biasanya pemakainannya relatif lebih singkat bahkan senderung sekali pakai.
Kalau sudah melihat isi rumah kita, seberapa banyak pemakain kantong plastik/wadah dari plastik maka kita beralih ke luar rumah kita. Di pinggir jalan sekarang banyak warung, mobil berjalan, motor berjalan atau outlet menyediakan minuman dengan wadah kantong plastik atau gelas plastik (beserta sedotannya). Apakah plastik tersebut kita mendapatkan secara gratis? O, tentu saja tidak.
Contoh satu porsi minuman (gelas plastik) dihargai dua ribu lima ratus rupiah. Apakah gelasnya gratis? Ternyata tidak. Bandingkan dengan minuman dalam kantong plastik dengan volume yang sama ternyata harganya jauh berbeda. Berarti ongkos wadah/gelas plastik dibebankan pada konsumen bukan? Keberatankah kita membayar wadah sekali pakai yang menimbulkan/membuat gunung sampah? Ternyata tidak!
Kalau di supermarket, toko, dan pasar sepertinya juga sudah diperhitungkan harga kantong plastiknya, sehingga harga barang juga sudah sewajarnya bervariasi. Kalau sekarang ada himbauan kantong plastik berbayar dan itu masih muriiiiih (murah banget). Orang tetap cenderung memilih membayar kantong plastik daripada repot-repot membawa dari rumah. Nah, sasaran diet kantong plastik/mengurangi kantong plastik jadi tidak tercapai. Butuh kesadaran dari kita, masyarakat yang mulai belajar peduli lingkungan.
Diet kantong plastik bukan meninggalkan plastik sama sekali. Ayo, bijak menggunakan bahan dari plastik. Mari merasa nyaman dan tak terbebani dengan menggunakan ulang kantong plastik yang sudah ada. Berdamailah dengan ikhlas membawa tas plastik, masukkan dalam tas kita atau saku kita. Tunjukkan pada pedagang kalau kita juga bisa diet kantong plastik. Jangan merasa berat hati, sebab nanti bawaannya marah melulu.
Saya cendurung setuju dan mendukung diet kantong plastik agar sampah plastik tidak menggunung dan mencemari lingkungan. Ayo, ayo, go green.
Karanganyar, 25 Pebruari 2016
Kamis, 25 Februari 2016
Selasa, 23 Februari 2016
Kimia Itu Gampang Dan Dekat Dengan Kita
Dalam belajar kimia ternyata tidak terlalu sulit. Untuk praktikum, semua bisa dilakukan dengan gampang. Bahkan sebagian bisa kita ambil bahan-bahan atau benda dari sekeliling kita. Dari dapur, dari kamar mandi, dari tempat obat, dari halaman atau kebun kita.
Yang sulit adalah kalau sudah berhubungan dengan rumus dan persamaan. Tapi itu bisa dipelajari dengan gampang juga. Lakukan membaca berulang-ulang dan kerjakan latihan sebanyak mungkin. Insyaallah Anda gampang mempelajari kimia.
Yang sulit adalah kalau sudah berhubungan dengan rumus dan persamaan. Tapi itu bisa dipelajari dengan gampang juga. Lakukan membaca berulang-ulang dan kerjakan latihan sebanyak mungkin. Insyaallah Anda gampang mempelajari kimia.
Sabtu, 20 Februari 2016
Ujian Praktek Fisika SMK Tunas Muda Kab. Karanganyar
Gambar 1. Halaman sampul dok.pri |
SMK TUNAS MUDA KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN
2015/2016
A.
MENGUKUR
BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA
1.
TUJUAN
a.
Melakukan
pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang
b.
Menghitung
volume benda
2.
DASAR
TEORI
Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur
dengan besaran yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Untuk mengukur
panjang digunakan mistar, jangka sorong, dan micrometer sekrup. Untuk
menghitung volume benda maka benda tersebut diukur panjang, lebar, tinggi dan
diameternya terlebih dahulu.
3.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Jangka
sorong
2.
Balok
besi
3.
Kubus
besi
4.
Tabung
besi
4.
CARA
KERJA
1.
Ukurlah
panjang, lebar dan tinggi balok besi.
2.
Ukurlah
sisi kubus besi.
3.
Ukurlah
panjang dan diameter tabung besi.
4.
Isilah
table data pengamatan yang sudah disediakan
5.
HASIL
PENGAMATAN
|
Panjang (mm)
|
Lebar (mm)
|
Tinggi (mm)
|
Balok besi
|
|
|
|
|
Panjang (mm)
|
Lebar (mm)
|
Tinggi (mm)
|
Kubus besi
|
|
|
|
|
Panjang (mm)
|
Diameter (mm)
|
|
Tabung besi
|
|
|
|
6.
PEMBAHASAN
Volume balok = p x l x t
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
Volume kubus = sisi x sisi x sisi
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
Volume tabung = π .r2.. t = π .1/4. D2.. t
………………………………..
………………………………..
………………………………..
………………………………..
B.
KESEIMBANGAN
BENDA TEGAR
1.
TUJUAN
Menentukan letak titik berat benda homogen
2.
DASAR
TEORI
Benda tegar yang seimbang bisa berada dalam keadaan
diam atau bergerak lurus beraturan. Benda yang diam disebut seimbang static dan
benda yang bergerak lurus beraturan disebut seimbang dinamik. Benda homogen
dalam keadaan setimbang statis dapat ditentukan letak titik homogennya.
3.
ALAT
DAN BAHAN
a.
Mistar
b.
Segitiga
homogen
c.
Persegi
panjang homogen
4.
CARA
KERJA
a.
Membuat titik tengah dari sisi segitiga lalu
hubungkan dengan garis ke titik sudut di depannya. Ulangi untuk dua sisi
lainnya.
Dari tiga garis yang bertemu, tentukan titik beratnya.
b.
Buatlah
2 garis diagonal dari persegi panjang. Dari dua garis yang bertemu, tentukan
titik beratnya.
5.
HASIL
PENGERJAAN
Hasil
pekerjaan dikumpulkan
Karanganyar,
Pebruari 2016
*kahfinoer.blogspot.com
Ujian Praktek Kimia SMK Tunas Muda Kab. Karanganyar
TAHUN PELAJARAN
2015/2016
A.
MATERI
DAN PERUBAHANNYA
1.
TUJUAN
a.
Menunjukkan
gejala-gejala yang menyertai perubahan reaksi kimia
b.
Menyebutkan
gejala-gejala yang menyertai perubahan reaksi kimia
2.
LANDASAN
TEORI
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, diketahui bahwa
berbagai materi di sekitar kita dapat mengalami perubahan. Air yang cair dapat
berubah menjadi uap air bila dididihkan atau menjadi es bila didinginkan. Besi
akan mengalami pengkaratan bila dibiarkan di tempat yang lembab, kayu akan
membusuk dan lapuk bila dibiarkan di tempat lembab, singkong akan berubah
menjadi tape bila diberi ragi, dan lain-lain.
Perubahan materi dibedakan menjadi perubahan fisika
dan perubahan kimia. Adapun ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia adalah
perubahan warna, perubahan suhu, adanya endapan dan adanya gas. Percobaan kimia
sederhana dapat ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.
ALAT
DAN BAHAN
a.
Cuka
b.
Soda
kue
c.
Cangkang
telur
d.
Larutan
garam
e.
Larutan
Pb(NO3)2
f.
Kunyit
g.
Air
sabun
h.
Tabung
reaksi
i.
Rak
4.
CARA
KERJA
a.
Masukkan
sedikit soda kue ke dalam tabung reaksi lalu tuangkan cuka ke dalam tabung,
amati yang terjadi. Tulislah hasil pengamatan!
b.
Masukkan
cangkang telur ke dalam tabung reaksi lalu tuangkan cuka ke dalam tabung, amati yang terjadi. Tulislah hasil
pengamatan!
c.
Campurkan
larutan garam dan larutan Pb(NO3)2 di dalam tabung
reaksi, amati yang terjadi. Tulislah hasil pengamatan!
d.
Tuang
air sabun ke dalam kunyit di dalam tabung reaksi, amati yang terjadi. Tulislah
hasil pengamatan!
5.
HASIL
PENGAMATAN
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Soda kue + cuka
|
|
2.
|
Cangkang telur + cuka
|
|
3.
|
Larutan Pb(NO3)2 + larutan
garam
|
|
4.
|
Kunyit + air sabun
|
6.
PEMBAHASAN
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
7.
KESIMPULAN
Yang menyertai perubahan kimia adalah :
………………………………………………………………………………….
8.
PERTANYAAN
1.
Berikan
contoh peristiwa yang menunjukkan gejala-gejala yang menyertai perubahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari!
2.
Sebutkan
4 gejala yang menyertai perubahan kimia!
B.
LARUTAN
ASAM DAN BASA
1.
TUJUAN
a.
Membedakan
larutan asam, basa dan netral
b.
Menyebutkan
contoh larutan asam dan basa
2.
LANDASAN
TEORI
Larutan adalah suatu campuran homogeny yang mempunyai
partikel penyusunnya mempunyai sifat, ukuran, warna, bau, bentuk yang sama.
Berdasarkan daya hantarnya larutan dibagi menjadi 2, yaitu larutan elektrolit
dan larutan non elektrolit.
Larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan asam,
basa dan garam. Larutan asam mempunyai ciri-ciri antara lain rasanya masam, pH
kurang dari 7, larutannya menghasilkan ion H+, memerahkan kertas
lakmus, bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Ciri-ciri larutan basa antara
lain rasanya pahit, larutannya menghasilkan ion OH‑, membirukan
kertas lakmus, bereaksi dengan asam menghasilkan garam. Untuk mengidentifikasi
larutan asam dan basa dengan menggunakan indicator. Kertas lakmus merupakan
salah satu indicator asam basa.
3.
ALAT
DAN BAHAN
a.
Tabung
reaksi
b.
Rak
c.
Kertas
lakmus merah
d.
Kertas
lakmus biru
e.
HCl
f.
NaOH
g.
Air
h.
Cuka
i.
Air
sabun
j.
Air
garam
4.
CARA
KERJA
a.
Celupkan
kertas lakmus merah ke dalam larutan HCl! Amati dan catat hasilnya!
b.
Celupkan
kertas lakmus merah ke dalam larutan NaOH! Amati dan catat hasilnya!
c.
Celupkan
kertas lakmus merah ke dalam air ! Amati dan catat hasilnya!
d.
Celupkan
kertas lakmus merah ke dalam larutan cuka! Amati dan catat hasilnya!
e.
Celupkan
kertas lakmus merah ke dalam air sabun! Amati dan catat hasilnya!
f.
Celupkan
kertas lakmus merah ke dalam air garam! Amati dan catat hasilnya!
g.
Celupkan
kertas lakmus biru ke dalam laruran HCl! Amati dan catat hasilnya!
h.
Celupkan
kertas lakmus biru ke dalam larutan NaOH! Amati dan catat hasilnya!
i.
Celupkan
kertas lakmus biru ke dalam air ! Amati dan catat hasilnya!
j.
Celupkan
kertas lakmus biru ke dalam cuka ! Amati dan catat hasilnya!
k.
Celupkan
kertas lakmus biru ke dalam air sabun! Amati dan catat hasilnya!
l.
Celupkan
kertas lakmus biru ke dalam air garam! Amati dan catat hasilnya!
5.
HASIL
PENGAMATAN
No
|
Zat/Larutan
|
Lakmus merah
|
Lakmus biru
|
Asam/Basa/Netral
|
1
|
HCl
|
|||
2
|
NaOH
|
|||
3
|
Air
|
|||
4
|
Cuka
|
|||
5
|
Air sabun
|
|||
6
|
Air garam
|
6.
PEMBAHASAN
Larutan yang memerahkan kertas lakmus adalah : …..
Larutan yang membirukan kertas lakmus adalah: …..
7.
KESIMPULAN
Dari percobaan di atas, yang termasuk larutan asam adalah :
………………………………………………….
Dari percobaan di atas, yang termasuk larutan asam adalah :
………………………………………………….
8.
PERTANYAAN
a.
Sebutkan
ciri-ciri larutan asam!
b.
Sebutkan
ciri-ciri larutan basa!
Karanganyar, Pebruari 2016
* kahfinoer.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)