Pemisahan Campuran dok.PLPG Kimia Tahun 2010 |
Berdasarkan
ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu suspensi,
koloid dan larutan.
1.
Suspensi
Suspensi
merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel terdispersi yang relatif besar
dan tersebar merata dalam medium pendispersinya. Pada umumnya suspensi
merupakan campuran heterogen.
Contoh
: pasir yang dicampur dengan air
Dalam
sistem dispersi tersebut, partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop
atau dengan mata telanjang. Apabila suspensi tidak diaduk terus-menerus,
partikel terdispersi akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Oleh karena
itu, suspensi tidak stabil. Semakin besar ukuran partikel terdispersi, semakin
cepat pengendapan itu terjadi.
Suspensi
dapat dipisahkan dengan penyaringan atau filtrasi. Karena ukuran partikel
terdispersinya besar, maka partikel-partikel terdispersi akan tertinggal di
kertas saring.
2.
Larutan
Larutan
merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel-partikelnya sangat kecil. Partikel
pendispersi dan partikel terdispersi tidak dapat diamati (dibedakan) meskipun
dengan mikroskop ultra. Larutan merupakan campuran homogen karena tingkat
ukuran partikelnya adalah molekul atau ion-ion, sehingga sukar dipisahkan
dengan penyaringan dan centrifuge (pemusing).
Ukuran
partikel zat terdispersi dan medium pendispersinya hampir sama, maka sifat zat
pendispersi dalam larutan akan berpengaruh (berubah) dengan adanya zat
terdispersi.
3.
Koloid
Istilah
koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan
pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan Kristal tetapi sukar mengalami
difusi, padahal umumnya Kristal mudah
mengalami difusi. Pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel antara 1 nm –
100 nm. Oleh karena ukuran partikel relative kecil, system koloid tidak dapat
diamati dengan mata langsung (mata telanjang), tetapi diamati dengan mikroskop
ultra.
Contoh : susu,
santan, jeli, mentega, mayones, selai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar