Sabtu, 28 Desember 2019

ATOM DAN SPU SOAL KIMIA KELAS X SMK


SOAL KIMIA KELAS X BAB III
1.    Rutherford adalah tokoh kimia yang mula-mula mengemukakan adanya …..
a.    Atom
b.    Elektron
c.    Inti atom
d.    Kulit atom
e.    Neutron
2.    Partikel penyusun atom yang bermuatan negatif adalah …..
a.    Elektron
b.    Proton
c.    Inti atom
d.    Neutron
e.    Nucleon
3.    Nomor massa menyatakan banyaknya …..
a.    Proton dan neutron
b.    Proton
c.    Elektron
d.    Proton dan elektron
e.    Neutron
4.    Bilangan massa dari isotop hidrogen yang mengandung 1 proton dan 2 neutron adalah …..
a.    1
b.    2
c.    3
d.    4
e.    5
5.    Suatu atom dengan bilangan massa 127 dan nomor atomnya 53 mengandung …..
a.    53 elektron, 74 proton
b.    53 elektron, 74 neutron
c.    74 elektron, 53 proton
d.    53 neutron, 74 proton
e.    53 proton, 127 neutron
6.    Jumlah electron yang terdapat dalam atom dengan lambing 92 U 237 adalah …..
a.    92
b.    145
c.    237
d.    329
e.    Tak dapat ditentukan
7.    Atom 1 H 1 tidak mengandung …..
a.    Proton
b.    Elektron
c.    Neutron
d.    Inti atom
e.    Kulit elektron
8.    Partikel dasar penyusun inti atom adalah …..
a.    Elektron dan neutron
b.    Elektron dan proton
c.    Elektron, proton, dan neutron
d.    Proton dan neutron
e.    Hanya proton
9.    Isotop suatu unsur berbeda dalam hal …..
a.    Jumlah proton
b.    Nomor massa
c.    Nomor atom
d.    Proton dan neutron
e.    Jumlah elektron
10. Suatu atom mempunyai 28 proton, 28 elektron, dan 31 neutron. Unsur ini adalah …..
a.    26 Fe 56
b.    28 Ni 58
c.    28 Ni 59
d.    27 Co 59
e.    31 Ga 70
11. Jumlah elektron maksimum yang terdapat pada kulit N adalah …..
a.    2
b.    8
c.    18
d.    32
e.    64
12. Jika suatu atom mempunyai 18 elektron dan 7 neutron, maka nomor massanya adalah …..
a.    11
b.    18
c.    25
d.    35
e.    36
13. Kalsium mempunyai nomor atom 20. Susunan elektron pada kulit K, L, M, dan N adalah …..
a.    2, 8, 10, 0
b.    2, 8, 9, 1
c.    2, 8, 8, 2
d.    2, 8, 6, 4
e.    2, 8, 2, 8
14. Nomor atom suatu unsur yang memiliki elektron valensi 7 adalah …..
a.    7
b.    10
c.    15
d.    30
e.    35
15. Unsur-unsur di bawah ini:
82 A 210                        83 B 210                        84 C 214                        82 D 214
yang merupakan isotop adalah …..
a.    A dan B
b.    A dan C
c.    A dan D
d.    B dan D
e.    C dan D  
16. Suatu unsur dengan nomor atom 14 memiliki …..
a.    2 kulit dan 4 elektron valensi
b.    4 kulit dan 2 elektron valensi
c.    3 kulit dan 5 elektron valensi
d.    4 kulit dan 3 elektron valensi
e.    3 kulit dan 4 elektron valensi
17. Unsur yang mengandung 8 elektron terletak pada …..
a.    Periode 2 golongan VA
b.    Periode 3 golongan VIA
c.    Periode 2 golongan VIA
d.    Periode 2 golongan VIIIA
e.    Periode 3 golongan VIIIA
18. Unsur dengan konfigurasi elektron 2, 8, 8, 1 dalam sistem periodik terletak pada …..
A.   Periode 4 golongan IIA
B.   Periode 4 golongan IA
C.   Periode 4 golongan IIIA
D.   Periode 3 golongan IA
E.   Periode 2 golongan IVA
19. Kalium dan Natrium merupakan unsur golongan IA dalam sistem periodik. Alasan yang tepat untuk pernyataan tersebut adalah …..
A.   Jumlah proton dalam inti atom kedua unsur itu sama
B.   Jumlah elektron di sekeliling inti atom kedua unsur itu sama
C.   Kedua unsur itu melepaskan satu elektron jika membentuk ion
D.   Muatan inti kedua unsur itu sama
E.   Kedua unsur itu sama-sama merupakan logam
20. Yang dimaksud dengan affinitas elektron adalah …..
A.   Jumlah elektron pada kulit terluar
B.   Energi yang dibebaskan bila atom menerima elektron
C.   Jumlah kulit elektron dari suatu atom
D.   Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
             E. Jumlah elektron valensi

Jumat, 26 Juli 2019

Tape Dari Singkong

Pernahkah Anda makan tape berbahan baku singkong? Selain dari singkong, tape juga bisa dibuat dari ketan, baik ketan putih maupun ketan hitam. Pembuatan tape ini bertujuan untuk meningkatkan nilai jual hasil kebun berupa singkong. Sebenarnya, ada banyak hasil olahan dari singkong. Misalnya getuk, tape, keripik, camilan-camilan, dan bioetanol (bahan bakar).
Singkong mentah, saat panen raya bila dijual harganya bisa jatuh murah. Untuk menyiasati agar singkong bernilai jual tinggi maka perlu diolah terlebih dahulu. Dalam tulisan ini akan dibatasi hanya produk dari singkong berupa tape. Tape adalah bahan makanan, hasil olahan dari singkong melalui proses peragian atau fermentasi.
Proses fermentasi ini merupakan proses perubahan kimia. Mengapa pembuatan tape merupakan proses perubahan kimia? Sebab tape adalah singkong (zat) yang sifatnya baru dan berbeda dengan singkong mentah. Zat yang berubah dari singkong adalah karbohidrat berubah menjadi alcohol.
Bagaimana cara membuat tape dan apa saja bahan yang akan digunakan? Berikut ini akan disajikan cara pembuatan tape.
Nama olahan : Tape
Bahan-bahan
-          Singkong, air, ragi
Peralatan yang dibutuhkan:
-          Baskom, panci, daun, besek, daun pisang
Cara membuat:
1.      Kupas singkong, potong-potong kecil sesuai selera  lalu dicuci sampai bersih
2.      Masukkan ke dalam dandang, kukus singkong sampai matang.
3.      Dinginkan singkong yang sudah matang
4.      Berilah ragi secukupnya
5.      Siapkan besek yang sudah dilapisi daun singkong.
6.      Masukkan singkong yang sudah diberi ragi ke dalam besek.
7.      Peram singkong pada suhu ruang
8.      Dua hari kemudian tape sudah jadi (sesuai selera)
Setelah tape matang sempurna, tape bisa dikonsumsi secara langsung, atau diolah lagi menjadi makanan lainnya. 
Demikian tulisan sederhana tentang TAPE ini ditulis. Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia dengan materi pelajaran adalah MATERI DAN PERUBAHANNYA. Semoga bermanfaat.

Minggu, 21 April 2019

BILANGAN OKSIDASI DAN REAKSI REDOKS


Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat postitif atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan oksidasi suatu unsur ditentukan dengan memperhatikan ikatan dan struktur zat. Bilangan oksidasi pada senyawa ion merupakan muatan riil dan ion-ion dalam senyawa tersebut.

Penentuan bilangan oksidasi
Dengan memperhatikan ikatan, skala elektronegatifan, dan struktur molekul, maka bilangan oksidasi suatu atom dapat ditentukan dengan ketentuan berikut:
1.    Bilangan oksidasi unsur bebas (tidak bersenyawa) adalah nol (0)
Bilangan oksidasi atom Na, Fe, Mg, H pada H2,  S pada S8, dan P pada P4, semuanya adalah nol (0), sebab semuanya merupakan unsur bebas (tidak bersenyawa).

2.    Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa netral adalah nol (0)
Pada senyawa H2SO4, jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom H + 1 atom S + 4 atom O = 0 (nol)

3.    Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu ion adalah sama dengan muatan ion tersebut.
Pada ion Cr2O72-, jumlah bilangan oksidasi dari 2 atom Cr + 7 atom O = -2

4.    Unsur-unsur tertentu dalam membentuk senyawa mempunyai bilangan oksidasi tertentu
Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa selalu memiliki bilangan oksidasi sama dengan +1.
Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan  Ba) dalam senyawa selalu memiliki bilangan oksidasi sama dengan +2
Atom-atom golongan IIIA (B, Al, Ga) dalam senyawa selalu memiliki bilangan oksidasi sama dengan +3
Atom hidrogen (H) di dalam senyawa umumnya memiliki bilangan oksidasi +1, kecuali pada hidrida logam.
Pada hidrida logam seperti NaH, LiH, MgH2, CaH2, dan AlH3, bilangan oksidasi H adalah -1.
Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya memiliki bilangan oksidasi -2, kecuali pada peroksida dan OF2.
Pada senyawa peroksida, seperti H2O2, Na2O2, BaO2, bilangan okasidasi oksigen adalah -1, sedangkan pada OF2, bilangan oksidasi O adalah +2.
Dengan adanya ketentuan tersebut, maka akan memudahkan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam bentuk senyawa.