Sabtu, 13 Agustus 2016

Menghadapi Perbedaan Pendapat (MGMP Kimia)

Novel vs buku pelajaran
dok.pri
Menghadapi Perbedaan Pendapat (MGMP Kimia)
Hujan turun di pagi hari. Kata suami bukan di pagi hari melainkan sejak malam hari. Suami berada di bumi perkemahan, Delingan, Karanganyar. Kabarnya jam satu malam turun hujan. Jadilah adik-adik pramuka menyelamatkan diri di tengah malam. Memang sih tidak terlalu gelap.
Hari ini saya libur kelas, tidak mengajar. Ada agenda menghadiri pertemuan MGMP Kimia di SMK N 2 Karanganyar. Saya bersiap-siap untuk menerima saja yang menjadi keputusan. Kali ini membahas tentang materi pelajaran yang akan diajarkan untuk kelas X, XI dan XII.
Oleh karena ada 2 versi kurikulum yang dipakai, saya cenderung manut saja. Mengapa demikian? Sudah beberapa tahun, MGMP Kimia tidak lagi berjalan/tidak mengadakan pertemuan. Tidak ada pertemuan seperti tahun-tahun sebelumnya. Masing-masing sekolah berjalan sendiri-sendiri. Materi pelajaran yang disampaikan juga menyesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Saya memberikan materi pelajaran tidak terlalu detil mengingat waktu yang tersedia tidak banyak. Menyampaikan materi Kimia 2 jam/minggu, dengan Bab yang banyak itu jelas tidak bisa sampai detil. Yang penting tujuannya tercapai.
Di Kabupaten Karanganyar ini, 2 kurikulum (pilihan) digunakan di sekolah. Kurikulum KTSP dan K13 (Kurtilas). Sekolah saya menggunakan KTSP. Selama tak ada pertemuan MGMP, saya menyampaikan materi pelajaran sesuai urutan logis dan menyesuaikan waktu yang tersedia. Semua berjalan dengan baik-baik saja, tak ada kendala yang berarti.
Akan tetapi musyawarah siang ini menjadi cukup alot, sebab ada perbedaan antar sekolah dalam menyampaikan urutan materi. Saya hanya membatin, pada silabus sudah ada acuannya. Tapi guru bisa menyampaikan materi disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Itu artinya kalau selama ini bisa tetap berjalan meski tak ada pertemuan MGMP, namanya luar biasa.
Di SMK, waktu belajar anak berkurang karena ada program Prakerin/PKL. Oleh sebab itu guru harus pandai-pandai menyiasati. Saya mengambil langkah sedemikian rupa agar materi bisa disampaaikan semuanya dengan baik.
Sebenarnya saya tidak sependapat dengan usulan-usulan teman-teman dari sekolah lain. Untuk KTSP, tiap sekolah bisa saja beda penyampaiannya (ini penting). Kita tak bisa untuk menyamakan semuanya. Menyamakan persepsi boleh-boleh saja, tapi kalau tak bisa dilakukan di sekolah tentu saja guru bisa mengambil langkah yang lain.
Tapi sudahlah. Saya tidak mau berdebat. Secara administrasi mungkin sama, tapi prakteknya bisa saja berbeda. Dan saya sudah nyaman dengan menyampaikaan materi sesuai urutan yang biasa saya lakukan. Andai kita berbeda, tidak masalah. Yang penting kewajiban membuat RPP dan membuat kisi-kisi soal, soal dan kunci jawabannya terpenuhi.
Malam ini saya mulai menyusun serangkaian tugas mengajar. Ya Allah, mudahkanlah segala urusan saya. Seandainya ini yang terbaik, jadikan ilmu yang pernah saya sampaikan dengan niat ibadah ini sebagai amal jariyah. Amin. Ikhlas dalam berbagi ilmu.
Karanganyaar, 13 Agustus 2016

4 komentar:

  1. Yang penting materi pelajaran terserap dengan baik oleh anak didik nggih mbak. Meskipun ada beberapa perbedaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak. yang penting materi disampaikan. kalau urutannya berbeda gakpapa

      Hapus
  2. Balasan
    1. blog lama mbak. ini khusus untuk kimia, mb rita. (kebanyakan blog malah yang lain gak kesentuh)

      Hapus