Rabu, 24 Oktober 2018

LAJU REAKSI KIMIA

LAJU REAKSI
Cepat lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung dinamakan laju reaksi.

Kemolaran larutan
Molaritas suatu larutan diberi symbol M menyatakan banyaknya mol zat terlarut yang dapat larut dalam setiap 1 liter (1 dm3) larutan.
M = mol/liter atau M = milimol/milliliter
M = massa/Mr  x  1000/V

Pengertian laju reaksi
Laju reaksi (V) adalah besarnya perubahan konsentrasi zat-zat dalam reaksi kimia setiap satuan waktu. Misalnya ada reaksi :
A       +        B       ->      C       +        D

Untuk reaksi di atas maka berlaku :
VA = - [A]/ ∆t
VB = - [B]/ ∆t
VC = + [C]/ ∆t
VD = + [D]/ ∆t

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah:
1.    Luas permukaan bidang sentuh atau ukuran partikel
Logam Zn (3 gram)
Kons. HCl (M)
*Waktu (detik)
Lempengan
3 M
20 detik
Butiran
3 M
10 detik
Serbuk
3 M
5 detik
*Waktu yang diperlukan sampai Zn habis bereaksi (detik)
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa Zn dalam bentuk butiran akan lebih cepat habis dibandingkan Zn dalam bentuk yang lain. Hal ini dimungkinkan karena Zn yang berbentuk butiran memiliki luas permukaan sentuhan yang lebih besar dibanding yang lain.
2.    Konsentrasi larutan
Logam Zn (3 gram)
Konsentrasi HCl (M)
Waktu yang diperlukan sampai Zn habis bereaksi (detik)
Lempengan
1 M
30 detik
Lempengan
2 M
15 detik
Lempengan
3 M
5 detik
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi HCl, laju reaksi akan semakin cepat. Pengaruh konsentrasi erat kaitannya dengan jumlah molekul zat yang bereaksi.
Suatu larutan yang memiliki konsentrasi besar, akan memiliki jumlah molekul yang lebih banyak dan lebih berdekatan, maka kemungkinan untuk terjadinya tumbukan antarmolekul juga lebih besar dan lebih banyak.
3.    Suhu (temperatur)
Bila kita melarutkan garam dapur dalam air, pada air yang bagaimanakah garam itu cepat larut, air panas atau air dingin?

Memperbesar suhu zat-zat yang bereaksi sama artinya dengan memperbesar energy kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi. Akibatnya, akan semakin banyak molekul yang memiliki energi kinetik yang melampaui energi aktivasi. Pada umumnya laju reaksi akan meningkat lebih cepat dua kali semula setiap kenaikan suhu sebesar 10°C.

Vt = (V)(t2-t1)/10 x V0
Energy aktivasi (Ea) adalah energi kinetik minimum yang diperlukan agar tumbukan antar molekul menghasilkan reaksi.
4.    Penambahan katalisator
Katalisator didefinisikan sebagai zat yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa mengalami perubahan yang bersifat permanen. Jadi, zat tersebut ikut terlibat dalam suatu reaksi kimia. Namun pada akhir reaksi, zat tersebut dapat terbentuk kembali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar